Denpasar, Balikonten.com – Tetua Puri Gerenceng, AA. Ngurah Agung secara terang-terangan mendukung bakal pasangan calon Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kerta Negara (Amerta), di Pilwali Kota Denpasar, 9 Desember mendatang. Dukungan itu, kata Gung Gerenceng, bukan mengatasnamakan Puri, namun secara pribadi.
Itu diutarakannya Minggu (20/9), di Puri Gerenceng, Denpasar. Kala itu sedang berlangsung tradisi pembacaan teks kuno terkait perjalanan leluhurnya, yang turut mengundang Amerta, yang saat itu diwakili Bakal Calon Walikota, Gede Ngurah Ambara Putra. Terhadap dukungan penuh itu, Gung Gerenceng meminta tiga imbalan kepada Amerta.
“Pertama, bapak harus kasih makan masyarakat di sini (jaba Puri Gerenceng), jangan banyak-banyak 150 bungkus perhari. Pagi 50 bungkus, siang 50 bungkus dan sore 50 bungkus,” ujar Gung Gerenceng, yang dibalas anggukan oleh Ngurah Ambara. Dia juga meminta Amerta membayarkan makan saat bertemu orang makan.
Dan permintaan ketiga, menyumbang sarana ibadah kepada umat lintas agama yang ada di Bali. “Kalau hari Jumat, bapak harus beri saudara-saudara kita (sarana ibadah), baik itu umat Muslim, Kristen, Budha. Apakah itu roti, dupa, dan lain-lain Jangan banyak-banyak, 50-50 saja,” seru politisi Partai Golkar itu.
Menitip pesan kepada Amerta, dia menyebutkan bahwa dalam situasi pandemi ini calon pemimpin di Denpasar dituntut dapat memberi solusi untuk menangani pandemi. Sebab terobosan dalam penanganan pandemi juga masuk dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang ideal.
Dia yakin, bahwa IGN. Jaya Negara – Kadek Agus Arya Wibawa dan Gede Ngurah Ambara Putra – Made Bagus Kerta Negara, mampu mewujudkan Denpasar yang lebih baik. “Mereka berempat ini merupakan putra terbaik Denpasar. Sekarang giliran masyarakat yang harus bisa memilih. Sebab, ini akan digunakan selama lima tahun ke depan,” ujarnya.
Dia menyebut empat hal yang harus dimiliki bakal Paslon di Denpasar. Pertama, Puri, yang diartikan sikap kepimpinan bakal Paslon di lingkup keluarganya. Kedua, Pura, yang artikan kualitas spiritualitas bakal Paslon. Ketiga, Para, yang diartikan kekerabatan bakal Paslon kepada masyarakat. Dan Purana, yang diartikan rekam jejak bakal Paslon.
Terhadap empat hal itu, Ngurah Ambara mengaku sepakat. Kata dia, programnya akan fokus kepada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Meliputi meningkatkan pendidikan, keterampilan dan kreatifitas masyarakat Denpasar. “Yang saya kejar adalah pertumbuhan ekonomi, selain tinggi, juga merata,” ungkapnya. (801)