Bangli, Balikonten.com – Desa berperan strategis dalam mendukung pembangunan di daerah maupun secara nasional. Bukan saja pembangunan fisik, juga dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan desa. Itu dikatakan Anggota Badan Pengkajian MPR RI A-231, IGN. Kusuma Kelakan.
“Secara filosofis hakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai-nilai Pancasila,” ujarnya dalam dengar pendapat di Desa Tembuku, Kabupaten Bangli pada Selasa (22/12).
Dalam kegiatan tersebut, dia menjabarkan materi Pancasila Sebagai Landasan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu menerangkan, desa memegang peranan penting dalam pembangunan nasional.
Bukan hanya dikarenakan sebagian besar rakyat Indonesia bertempat tinggal di desa, tetapi desa memberikan sumbangan besar dalam menciptakan stabilitas nasional.
“Sesuai amanat UU tentang Desa nomor 6 tahun 2014, pasal 2 dijelaskan, penyelenggaraan pemerintahan desa, pengelolaan desa hingga pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa harus berdasarkan Pancasila, UUD 45 dan NKRI serta Bhineka Tunggal Ika,” terangnya.
Menurutnya, pemberdayaan tidak hanya pada sisi peningkatan ekonomi, pengembangan wilayah, atau paham dalam politik, tetapi lebih dari itu pemberdayaan masyarakat dimulai dari tindakan mikro yaitu proses pembelajaran dalam masyarakat yang dimulai dari dengan kegiatan-kegiatan kecil seperti dialog-dialog antar masyarakat atau antar kelompok dalam masyarakat.
Maka, menurutnya, menumbuhkan kesadaran masyarakat desa dalam berbangsa dan bernegara serta kesadaran bela negara melalui semangat gotong royong dan wawasan kebangsaan, menjadi kegiatan yang penting.
“Kami terus melakukan penyuluhan tentang pentingnya menerapkan/ mengamalkan Pancasila, penyuluhan tentang keamanan dan ketertiban masyarakat, memperkenalkan nilai-nilai Pancasila melalui media massa kepada warga dari anak-anak dan orang tua,” tutupnya. (801)