Denpasar, BaliKonten.com – Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali telah memasuki pemulihan dampak terhadap perekonomian. Mewujudkan perekonomian yang stabil, Bali juga mengandalkan pasar tradisional.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyebutkan pasar tradisional tengah himpitan pasar modern ataupun toko jejaring. Namun menurutnya, itu bukan halangan dalam menjaga eksitensi pasar tradisional.
Ini disampaikannya saat meneriam audensi Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) di ruang kerjanya, Selasa (11/8). Dia memandang, IKAPPI berperan strategis dalam mengembangkan pasar tradisional.
“Dengan adanya organisasi Ikatan Pedagang Pasar Indonesia untuk wilayah Bali, semoga pedagang yang ada di pasar dapat melakukan persaingan yang sehat agar tidak terjadi tumpang tindih,” ungkapnya kepada pengurus IKAPPI.
Menurutnya, evaluasi yang harus dilakukan di pasar tradisional adalah kesepakatan harga, pengelompokkan jenis dagangan dengan baik dan manajemen perlindungan yang spesifik terhadap pedagang. Dengan begitu, kata dia, para pedagang dapat bersaing dengan mengedepankan kualitas. Bukan bermain persaingan harga semata.
Ketua DPW Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IPPI) untuk Bali, Sudadi Murtado, menyambut baik kepercayaan dari Wagub. Dia mengaku siap bersinergi bersama pemerintah dalam mengembangkan kualitas pasar tradisional.
Tentang IKAPPI, dia mengatakan organisasi inj terbentuk sejak tahun 2017 lalu. DPW Bali adalah organisasi IPPI termuda yang baru terbentuk sebulan lalu. “Di Indonesia sudah terbentuk 34 IKAPPI yang tujuannya untuk memperjuangkan hak-hak pedagang di provinsi Bali dalam satu wadah bersama,” pungkasnya. (801)