Dewasa Ayu Membangun Usaha Sepanjang September 2024, Gunakan Kala Gotongan
PHDI Denpasar Rancang Ikon Tari Anyar, Libatkan Belasan Sanggar
Denpasar, Balikonten.com – PHDI Kota Denpasar melalui Sanggar PHDI Kota Denpasar bekerjasama dengan Pemerintah Kota Denpasar merancang ikon tari baru.
Mengawali latihan perdana, sanggar PHDI Denpasar yang melibatkan sebanyak 12 sanggar di Denpasar telah melakukan latihan perdana di pelataran Pasar Badung, Denpasar 17 Agustus 2022 sekaligus merayakan 77 Tahun Kemerdekaan RI.
Pada latihan perdana ini digunakan Tari Pendet Pemendakan. Tari Pendet Pemendakan sendiri diciptakan tahun 2015 oleh seniman asal Denpasar yang dikenal Jik Gus lanang.
Latihan perdana itu melibatkan ratusan ibu-ibu penari, yang turut disaksikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak dan Ketua PHDI Kota Denpasar Made Arka.
Dalam sambutannya, Kadis Kebudayaan mengapresiasi inisiatif Sanggar PHDI Kota Denpasar untuk menciptakan tari sebagai ikon baru di Kota Denpasar. “Tari ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat makin tahu,” ujarnya.
Menurutnya, terobosan ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Denpasar untuk menjaga warisan kebudayaan. Raka menambahkan bahwa pihaknya akan mendukung penuh upaya pelestarian budaya.
Meliputi pelatihan dan pendampingan dalam mematangkan kesiapan ibu-ibu agar semakin cakap dalam menari.
Ketua PHDI Kota Denpasar, Made Arka mengatakan terobosan ini bertujuan memberi ruang kepada seniman di Kota Denpasar. Setelah tari ini siap, nantinya diharapkan dapat dipergunakan saat pelaksanaan upacara untuk pemerintah maupun masyarakat.
“Tari ini diperuntukkan memendak (menyambut) Ida Bethara agar hadir di pura untuk melindungi kita. Kami harap ibu-ibu bisa menampilkan kemampuannya untuk memberikan sesuatu pengabdian kepada Ida Bethara,” ungkapnya.
Dia berharap terobosan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Denpasar, khususnya Dinas Kebudayaan. Dukungan diharapkan berupa dana pembinaan dan pelatihan bagi sanggar-sanggar yang terlibat.
Untuk memotivasi para seniman, PHDI Provinsi Bali turut memberikan apresiasi berupa piagam. Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak menyebut terobosan ini sejalan dengan konsep yadnya sebagai persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Yadnya sendiri menurutnya merupakan pengabdian yang tulus ikhlas yang ditujukan kepada Tuhan, sebagai ungkapan syukur atas berkat yang diberikan.
Sementara Ketua Sanggar Tari PHDI Denpasar, Komang Wahyu Trimayukti SE, MM, Ak menerangkan ada sebanyak 12 sanggar yang terlibat dalam latihan tari.
Meliputi Pesraman Praba Budaya Lemintang, Sekaa Tari Sri Sedana (Sekar jagad), Sekaa Tari Sisye Pulekerti, Sekaa Tari Taman Sari Monang Maning, Sekaa Tari Gunung Agung.
Sekaa Tari Desa Pemecutan Kaja, Sekaa Tari Br Belong Gede, Sekaa Tari Pura Desa Adat Denpasar, Sekaa Tari Pura Puseh, Sekaa Tari Br Wangaya Klod, Sekaa Tari Dedari, Sekaa Tari PSN Denpasar. (red)