Komunitas

Totalitas Berbagi, Yayasan Kamala Rutin Sebar Ratusan Nasi Bungkus

Denpasar, Balikonten.com – Kendati perekonomian Bali mulai pulih setelah ambruk akibat pandemi Covid-19, Yayasan Karunia Maha Laksmi (Kamala) tetap menyalurkan bantuan berupa nasi bungkus kepada kaum buruh dan warga kurang mampu.

 

Bagi-bagi nasi bungkus itu dilakukan rutin setiap hari Jumat sejak pandemi terjadi. Pendiri Yayasan Karunia Maha Laksmi, Komang Ayu Trimayukti diwawancarai Senin 22 Agustus 2022 mengatakan Yayasan Kamala telah terbentuk pada Juni 2022, yang memiliki visi lebih banyak bergerak di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan.

 

Terbentuknya yayasan ini disebutnya untuk membantu warga yang butuh bantuan. Bersinergi bersama Dinas Sosial, pihaknya juga dapat menyalurkan bantuan dari donatur.

 

“Kami juga berharap ada informasi warga-warga yang butuh bantuan. Sehingga kami bisa fasilitiasi. Sementara program rutin kami adalah berbagi nasi bungkus kepada buruh dan warga kurang mampu, yang rutin setiap hari Jumat,” ungkapnya di Sekretariat Yayasan Kamala, di Jl. Ponegoro, Gg. VII Nomor 9, Denpasar.

Melalui gerakan sosial ini, Trimayukti ingin mengajak semua pihak untuk berbagi, terlebih saat ini masyarakat di Bali masih dilanda pandemi Covid-19.

 

Pembagian nasi bungkus itu biasanya menyasar juru parkir, tukang sapu di jalan hingga pedagang. “Bantuan kecil ini kami upayakan tetap berkesinambungan. Setiap kali pembagian kami sediakan 50 sampai 100 bungkus, yang kami buat bersama di sekretariat,” tuturnya.

 

Proses masak juga dibantu para relawan, hingga pembagian kepada masyarakat. Dia mengapresiasi para relawan yang antusias berbagi.

 

Sementara ini dirinya telah melakukan sosialisasi keberadaan Yayasan Kamala, salah satunya kepada sanggar-sanggar tari di Kota Denpasar. Dia juga menggugah para seniman untuk berkontribusi dengan kemampuan yang dimiliki. Bisa berupa dana, tenaga, maupun makanan.

BACA JUGA:  Komunitas Eco Enzyme Dukung Penyemprotan Lingkungan di Peguyangan Kangin, Kapolresta Denpasar Beri Apresiasi

 

“Sanggar-sanggar ini kami harap juga bisa memberi kami informasi terkait warga yang layak dibantu, serta jika membutuhkan dukungan dari pemerintah, yayasan kami juga bisa jadi jembatan,” ungkapnya.

 

Dia menambahkan, yayasan ini identik dengan warna merah muda atau pink. Warna tersebut diharapkan dapat mewakili nilai-nilai cinta kasih yang menjadi landasan dibentuknya yayasan ini. (red)

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: