Denpasar, Balikonten.com – Berpedoman dengan protokol kesehatan, Ujian Penurunan Kyu di Dojo Nusa Kambangan (Nuskam) tetap digelar saat pandemi, pada Minggu (1/11). Guna membatasi kerumunan, ujian kali ini hanya diikuti 35 anggota Dojo Nuskam.
Ujian ini merupakan pertama digelar sejak Dojo berdiri dua tahun lalu. Sebelum pandemi, Ujian Penurunan Kyu melibatkan anggota sejumlah Dojo.
“Karena pandemi, untuk mengurangi kerumunan, jadi ujian dilakukan di masing-masing Dojo. Jadi kami, para penguji, yang datang ke Dojo se- Bali,” ujar AA. Nanik Suryani, Ketua Harian Pengprov Lemkari Bali, ditemui saat ujian. Dia menyebut ini dilakukan untuk menjaga semangat latihan para anggota Lemkari Bali.
Dia menjelaskan, melalui ujian ini para anggota diuji kemampuan dasarnya untuk memasuki jenjang berikutnya. Misalnya dari jenjang sabuk putih, ke sabuk kuning, dari kuning ke sabuk hijau. Untuk anggota pemula, tahapan ini digunakan sebagai motivasi agar mereka konsisten berlatih.
Pada umumnya, kata dia, ada dua tujjuan anak-anak memilih latihan karate. Pertama, untuk memenuhi kebutuhan administrasi di sekolah. Kedua memang untuk berprestasi. Bagi kalangan pertama, umumnya tidak latihan secara rutin. Sedangkan kalangan kedua, dia akan tekun berlatih, tak jarang meraih prestasi gemilang.
Nanik yang merupakan salan satu cucu dari Pahlawan I Gusti Ngurah Rai ini menyebutkan, pada saat pandemi, anak-anak yang umumnya lebih banyak bermain gawai harus diarahkan kepada kegiatan yang positif, salah satunya berolahraga. Selain baik menjaga kesehatan, mereka punya pilihan untuk merajut prestasi di tengah pandemi.
“Saat ini anak-anak lebih banyak main hp, mereka memang harus dibuatkan momen, salah satunya olahraga. Kalau pun tidak di luar rumah, bisa di dalam rumah. Kami juga mengajak orang tua anak yang hadir, agar mengajak anaknya berlatih di rumah,” paparnya. Hal itu juga dibenarkan Putu Dedi Suparna.
Ketua Lemkari Pengkot Denpasar ini mengajak para anggota untuk rajin berlatih. Dalam berlatih, dia mengajak pengurus Dojo untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. “Di Denpasar ada sepuluh Dojo, saya berharap semua Dojo aktif dan saling komunikasi untuk menjaga semangat para Kohai (anggota),” tutupnya. (801)