Ekonomi

Pasar Murah Jelang Nyepi Diserbu Warga

Denpasar, Balikonten.com – Ratusan warga secara bergiliran mendatangi pasar murah di Pasar Adat Desa Padangsambian, Kamis 24 Februari 2022.

 

Pasar murah ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Kota Denpasar bekerja sama dengan BUPDA Padangsambian.

 

Kegiatan pasar murah dilakukan bersama dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) pada Kamis (24/2).

 

Selain menggelar pasar murah juga dilakukan sosialisasi penggunaan QRIS pada pedagang dan masyarakat setempat.

 

Sosialisasi penggunaan QRIS merupakan kerjasama Pemkot Denpasar dengan Bank Indonesia (BI) untuk mempercepat digitalisasi sistem pembayaran, dalam mendukung akselerasi ekonomi keuangan digital nasional.

 

Dalam kesempatan tersebut hadir Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya dan juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provisi Bali, Trisno Nugroho serta undangan lainnya.

 

Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam sambutannya mengatakan digelarnya Pasar Murah oleh BUPDA Desa Padangsambian sejalan dengan semangat “Vasudhaiva Kutumbakam” pelaksanaan pasar murah ini mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok dan memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pokok jelang Hari Suci Nyepi.

 

“Komitmen Pemkot Denpasar dalam menggenjot digitalisasi disegala sektor pelayanan publik telah dimulai dengan menerapkan transaksi QRIS di sebagain besar pasar tradisional Kota Denpasar. Selain itu, telah diancang digitalisasi retribusi parkir dan terobosan Pajak Digital (PAGI) Kota Denpasar,,” ujar Arya Wibawa.

 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provisi Bali, Trisno Nugroho menyebut QRIS adalah salah satu kebijakan sistem pembayaran yang tengah didorong implementasi dan perluasan penggunaannya. Bank Indonesia mendorong seluruh pasar rakyat terutama di Kota Denpasar untuk menerapkan penggunaan QRIS.

BACA JUGA:  BPD Bali Target Pengguna BaliPay Naik 1.000

 

“Terutama terkait situasi pandemi covid-19, penerapan QRIS juga mendukung program kesehatan oleh Pemerintah Daerah karena meminimalkan kontak langsung yang rentan penyebaran virus. Selain itu penggunaan QRIS sebagai salah satu cara menghindari uang palsu yang sejalan dengan kampanye cinta, bangga dan paham rupiah oleh BI. Semuanya terangkum sebagai kolaborasi nyata dari BI dan Pemerintah Daerah dalam upaya mengedukasi masyarakat menjadikan penggunaan QRIS sebagai gaya hidup,” sebutnya. (red)

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: