Jelang Pilkada Karangasem, Politisi Gerindra dan Demokrat Ini Makin Mesra
Jamin Ketersediaan Pakan Satwa, Bali Safari Ajak Karyawan “Ngarit”
Gianyar, Balikonten.com – Anjloknya kunjungan wisatawan yang berdampak kepada turunnya pendapatan menjadi tantangan pengelolaan objek wisata taman satwa. Utamanya menjamin ketersediaan pakan satwa.
Hal itu diakui Manager Operational Bali Safari, I Ketut Suardana. Ditemui Jumat (16/4) di kantornya, dia menerangkan pihaknya berinisiatif melibatkan karyawan untuk ngarit, atau dalam Bahasa Indonesia disebut menyabit rumput, untuk pakan gajah.
“Kita mengajak karyawan untuk ngarit di sawah. Misalkan ada petani sekitar yang panen jagung, kita minta batang jagungnya,” ujarnya menggambarkan aktifitas ngarit.
Selain dari lahan pertanian milik warga, pakan satwa juga berasal dari pertanian milik Bali Safari yang ditanami rumput gajah. “Itu sudah siap dipanen, kita ajak karyawan untuk cari pakan satwa herbivora,” sambungnya.
Dalam satu hari, kata dia, Bali Safari harus mendapat minimal 1 Ton sampai 1,5 Ton untukan pakan gajah, rusa dan lainnya. Sedangkan pakan jenis lainnya, Bali Safari harus membeli di desa sekitar yang telah bekerjasama, salah satunya Desa Serongga, Gianyar.
“Kita setiap hari membeli rumput gajah 3 Ton di desa sekitar,” ungkapnya. Dia menerangkan saat ini operational Bali Safari masih juga disubsidi oleh Taman Safari Indonesia.
Suardana menambahkan, dalam satu bulan biaya operational yang dibutuhkan untuk menggerakkan aktifitas di Bali Safari mencapai Rp.6 Miliar sampai Rp. 8 Miliar. “Ini masih disubsidi oleh TSI Group,” ucapnya.
Dengan upaya yang telah dilakukan, Suardana memastikan saat ini ketersediaan pakan satwa di Bali Safari tercukupi. Para satwa juga secara rutin menjalani tes kesehatan. (801)